Senja yang hilang Waktu itu senyum bibir terbingkai manis Canda tawa, guyonan konyol hadir diantara sore oranye Langkah kaki, tangan bergandeng Rambut terayun angin, sejuk menyerebak Kala itu, ketika mimpi dua anak manusia masih beriringan Masih kuat angan, percaya akan waktu Percaya akan takdir, dan janji ketika dunia hanya tertuju padamu, Semua hitam terlihat sayu oranye, Berkilauan tanpa sebab Hingga waktu lain tiba, langit berubah suram